Sunday, August 5, 2012

Perempuan Hujan dan Kutukan Pria Gerimis

Petrichor, aroma tanah terkena hujan pun turut bergumul erat di hidungku. Titik-titik air kembali mengenai ujung jari tanganku. Pemandangan yang seharusnya sangat aku sukai...seharusnya aku sukai, namun tidak lagi sekarang. Hujan yang buat kamu merupakan pertanda. Tapi buat saya, ini kutukan!Sepanjang nyawaku, aku akan dinaungi oleh kutukannya, setiap kali air hujan hinggap, hanya di satu titik tubuh, racunnya akan menyebar hingga merasuki hatiku. Ini lebih menyakitkan.

Sial, untuk apa dia dulu menjuluki perempuan hujan padaku dan menganggap dirinya adalah pria gerimis yang selalu datang sebelum hujan tiba. "Ini aneh ya, setiap saya ketemu sama kamu, pasti hujan, ini benar-pertanda," ujarnya. Ya, fenomena – yang dia sebut sebagai pertanda – memang selalu mengelilingi kehidupanku dan kisahnya. Pertanda, yang lebih mirip kutukan, membuatku sangat tak bisa mengenyahkannya dalam pikiranku.

Chapter : Firasat

" hey.. kok bengong sih" sapa Sandra saat melihat Rama yang sedang duduk di taman area kampus.
" hmm. lagi ga mood ajah" Rama menjawab dengan  rona muka datar dan seadanya.
" kenapa? mungkin aku bisa bantu.."
Rama menghela napas.. tatapannya menerang ke atas.. melihat langit yang cerah hari ini.. yang membuatnya teringat akan Ratu mataharinya..
" sudah 3 minggu ini ga ada komunikasi sama sekali sama Tia.. Hpnya tiba-tiba ga aktif.. ke rumahnya dia selalu ga ada.. twitter..facebook..YM.. semua dah aku coba.. ga ada tanggapan..ga tau kenapa.. pusing" 

Chapter : Hujan dan Matahari

“Hujan telah datang..!!!” jeritnya Rama ke Langit.
 Di julurkan sedikit jari tangannya keluar dari naungan payung, hingga dia rasakan rasa dinginnya air hujan dan mulai tertawa..



























Chapter: A Little Heartbreak

"Another cookies special for u.."
" woooww.. tau ajah klo laper.. hehehe"
" ya iyah lah.. muka mu tuh dah pucet bgt.. laper apa bis liat hantu?"
" hmmm orang bis liat kamu kok..weee" 
tut..tut..tut.. tut.. telpon pun mati..

kembali untuk kesekian kalinya tangan ini gemetar.. tidak.. tidak.. bukannya hanya tangan saja.. hati ku pun ikut gemetar setelah mendengar suara di telpon itu.. yah, suara Sandra..teman kamu.. hmm lebih tepat sahabat kamu..dan kamu bersamanya sekarang.. tanpa aku tahu..dan kamu pun tak bisa jujur menyebut namanya..nama sahabat kamu itu.. kenapa? karena tak ingin meyakiti hatiku.. apa karena kamu yang ga bisa jujur dengan perasaanmu...

menghelas napas.." sakit....aku benci rasa ini !"



































Chapter : Sabtu..


" Menurutmu bagus yang ini atau yang ini" Rama menyentuh dua buku dihadapannya dengan jari satu persatu. Aku menopang daguku sambil berpikir keras... tanpa aku sadari bahwa dahi ku telah berkerut, alis bertaut dan mataku menyipit.. sebagai tanda bahwa aku benar-benar berpikir.. herannya ini malah membuat Rama tersenyum geli..

Hampir setengah jam kami memperdebatkan dua buku yang dibawa rama ke kedai kopi. bahkan kami belum pernah membaca buku-buku itu.. hanya menganalis berdasarkan sinopsis yang ada.. penulis yang juga tidak kami ketahui.. bahkan plastik pembungkus yang belum dibuka...

"hmm aku pilih yang ini" jawabku.. Rama menatapku meminta penjelasan.
" aku suka covernya.. warna biru..bentar aku mau  pesen lagi"
" alasan macam apa itu " Rama tersenyum sambil menarik buku bercover biru sambil diteguknya coklat hangat yang tersisa di cangkirnyam disudut kedai yang berbentuk U dengan kaca cembung keluar menatap jalanan.. Kursi dan meja yang nyaman, dekorasi interior yang hangat.. harum coklat yang membelai hidung dengan lagu-lagu lembut yang menemani.. bagi kami ini sudut terbaik ...sudut yang nyaman untuk melamun berjam-jam...












*******

Chapter : Should I?



















dan sms pun dibalas..

Chapter : Masih Tentang Hujan


" coklat hangatnya non tia "
" taruh di meja aja bik.."
" ada lagi non?"
" ngga ada bik.. makasih" datar
" kalau gituh saya ke dalam dulu non"
"yah" ..jawabku datar
dan bibik pun pamit meninggalkan aku dan rama diteras ini


Chapter : Hujan

Sebagian orang menyukai hujan. Katanya hujan itu romantis, membuat rileks, menyejukkan, menenangkan atau apalah itu segudang alasan lain yang mengarah pada hal-hal manis-manis gulali. Hujan itu jodohnya coklat panas, sweater, musicplayer, buku, kaca yang berembun, dan pikiran yang melanglangbuana, penuh inspirasi dan romansa.


Read more: http://berita-unik.cyber4rt.com/2012/05/membuat-widget-animasi-follow-me.html#ixzz1wi8jKgHU